Pak Nick – Kepala Sekolah Internasional PAUD / SD

Saya mulai mengejar karir akademis saya dalam bidang Psikologi Anak di University of Sussex, sebelum pindah lebih dekat ke rumah di London dan menyelesaikan gelar sarjana saya. Setelah menyelesaikan Sertifikasi Pendidikan Pascasarjana di Cumbria University, saya kemudian melanjutkan mengambil Sertifikat Pendidikan Pascasarjana dalam bidang pendidikan khusus dan disabilitas, menjadi SENDCo yang berkualifikasi, seperti ibu saya, meskipun dulu beliau mengambil pendekatan yang jauh lebih beragam. Gelar S2 dalam bidang Kepemimpinan Pendidikan berhasil saya capai setelah 3 tahun belajar secara daring di Universitas Terbuka. Saya juga berharap untuk memulai program studi doktoral saya dalam bidang Mengajar dan Belajar setelah semuanya dalam keadaan tenang.

Terlepas dari konteks keberadaan kita di Bali dan Indonesia saat ini, ada banyak hal yang telah memenuhi benak saya dengan harapan dan janji ketika akan bekerja di Dyatmika. Ada kebersamaan dan integritas yang tulus di seluruh sekolah, yang meresap ke dalam setiap percakapan dan interaksi. Para siswa Dyatmika tanpa kecuali adalah yang paling baik hati dan paling tulus yang pernah saya temui. Mereka telah dibesarkan dengan sangat baik, dan gangguan yang harus mereka hadapi saat ini pun tidak banyak mengurangi tekad mereka.

Saya berasal dari sebuah tempat bernama Wanstead, yang berada di pinggiran timur London yang menurut saya tidak ada yang pernah mendengar namanya. Setelah memulai karir mengajar saya di Cumbria, sangat dekat dengan Skotlandia, saya pindah ke akademi berkinerja tinggi di London Borough of Hackney, sebelum pindah ke Venezuela, di mana saya bertemu dengan istri saya Valentina. Dia telah tiba di Bali beberapa hari yang lalu.


Ibu Mani – Guru Bahasa Inggris

Pada tahun 2006 saya menyelesaikan gelar Sarjana Sastra Inggris dan mengikuti studi ERASMUS selama setahun di Belanda. Saya kemudian melanjutkan studi PGCE di Inggris. Saya telah mengajar di berbagai lembaga berbeda di Inggris dan yang terbaru, secara internasional di Qatar. Saya merasa senang bisa menjadi bagian dari Departemen Bahasa Inggris Dyatmika.

Dengan bekerja di Dyatmika, saya berharap dapat memfasilitasi pembelajaran dengan kualitas yang prima dan dinamis bagi semua siswa. Tujuan saya adalah untuk menumbuhkan rasa ingin tahu dan kemandirian semua peserta didik, serta bekerja sama dengan orang tua dan wali agar dapat memberikan dukungan terbaik bagi siswa.

Saya dibesarkan di Pakistan dan di Manchester, Inggris. Saya datang ke Bali dengan suami saya – staf Bimbingan Universitas dan Konselor Dyatmika, Pak Max, dan 2 anak kami. Kami sebelumnya telah hidup selama 5 tahun di Qatar, dan sekarang kami ingin menikmati gaya hidup yang berbeda dan bervariasi serta perubahan lanskap di sekitar kami! Kami tak sabar menyaksikan dan menikmati semua hal yang ada di Bali.

Ibu Irma – Konselor

Saya mengejar gelar master di bidang Psikologi Pendidikan di Universitas Indonesia (UI) dan pada akhir tahun ini, saya berharap dapat memperoleh lisensi saya sebagai Psikolog agar saya dapat menjalankan penilaian dan intervensi psikologis kepada siswa. Pengalaman masa lalu saya sebagian besar berfokus pada konseling dan dukungan belajar di beberapa sekolah di Bali dan Jakarta, bekerja bersama para siswa nasional dan internasional. Saat ini, saya merasa sangat antusias untuk menjadi bagian dari komunitas Dyatmika sebagai Konselor Sekolah.

Saya ingin membantu siswa di seluruh jenjang kelas melalui perjuangan mereka dalam hal apa pun di sekolah, baik secara emosional, perilaku ataupun akademis, sehingga mereka dapat mencapai potensi penuh mereka. Saya juga mengajar Pendidikan Fisik, Kesehatan, Sosial dan Ekonomi (PSHE) untuk siswa SMP/SMA.

Saya orang Bali dan saya sudah tinggal di Bali hampir sepanjang hidup saya. Saya telah belajar dan bekerja di Jakarta selama setahun, kemudian kembali ke Bali. Saya suka menonton serial TV favorit saya atau bermain dengan anjing saya (serta anak mereka) di waktu luang saya.


Pak Andy – Guru Bahasa Inggris / Pembimbing Akademik Kelas 11-12

Saya berasal dari Newcastle, di Timur Laut Inggris.

Setelah lulus dari Universitas Leeds dengan gelar Sarjana di bidang Psikologi, saya menghabiskan beberapa waktu bekerja sebagai jurnalis di Timur Laut Inggris dan kemudian memutuskan untuk pindah ke Bangkok untuk bekerja sebagai guru Bahasa Inggris. Di sinilah saya menemukan semangat untuk mengajar Bahasa Inggris, dan saya kembali ke Inggris untuk menyelesaikan gelar S2 saya dalam Linguistik Terapan dan kemudian melanjutkannya ke PGCE Bahasa Inggris.

Saya telah mengajar di Universitas Newcastle dan Leeds, dan saya mengajar Bahasa Inggris dan Psikologi di sekolah menengah di Leeds dan Newcastle sebelum memulai karir mengajar Internasional pertama saya di Jakarta.

Setelah menghabiskan 4 tahun terakhir di Jakarta, saya sangat bersemangat untuk tinggal di Bali dan bekerja di Dyatmika. Meskipun kami memulai semester baru ini dengan HBL kembali, sungguh luar biasa besarnya antusiasme, semangat, dan motivasi yang ditunjukkan para siswa dalam belajar dan saya tidak sabar untuk kembali ke kelas. Kehangatan dan keramahan yang ditunjukkan oleh staf, siswa, dan masyarakat Bali sangat luar biasa dan saya tidak sabar untuk memulai babak selanjutnya hidup saya di pulau ini. 


Pak Max – Guru Bahasa Inggris / Koordinator Universitas dan Karier

Saya lulus pada tahun 2007 dengan gelar Kehormatan dalam Sastra dan Sejarah Inggris, dan belajar di Belanda untuk memperoleh lebih banyak pengalaman. Saat mengajar di Manchester, saya menyelesaikan S2 Pengajaran dan Pembelajaran. Selama saya menjadi mahasiswa, saya melakukan berbagai pekerjaan paruh waktu termasuk di Manchester United dan McDonalds, di mana saya berhasil membuat rekor menyiapkan 16 buah Big Mac dalam waktu kurang dari 2 menit!

Saya sangat senang bekerja di sekolah yang unik seperti Dyatmika. Sekolah ini benar-benar indah dan saya tidak sabar untuk bekerja penuh waktu di sini. Budaya Indonesia dan Bali begitu dalam, dan saya berharap dapat memiliki banyak teman dan cukup menguasai bahasa yang diperlukan selama saya berada di sini.

Saya seorang olahragawan yang rajin dan senang berpartisipasi dalam olahraga bola apa pun. Saya tidak memiliki banyak pengalaman dalam Bola Basket, namun saya ingin mempelajarinya lebih banyak di Dyatmika. Pada tahun 2016, saya memenangkan sebuah koper kecil dalam lomba triathlon yang kompetitif, yang menandai puncak karir saya sebagai olahragawan. Saya suka mendengarkan musik dan bermain di band lokal sebagai seorang pemuda, dan saya berharap dapat menikmati musik Bali ketika pembatasan PPKM saat ini telah dicabut!

Pak James- Kepala Bidang Musik

Saya bersekolah di ‘Sekolah Musik Chetham’ yang bergengsi di Manchester di mana saya belajar Biola dan Piano, serta menjadi anggota paduan suara di Katedral Manchester di dekatnya. Setelah lulus, saya melanjutkan studi ke Universitas Westminster di mana saya memperoleh gelar Sarjana (Kehormatan) dalam Musik Komersial. Setelah lulus dari universitas, saya menghabiskan waktu 10 tahun dengan berkarir sebagai musisi profesional – pertama sebagai bagian dari grup yang menandatangani kontrak dengan Sony/BMG Music, dan selanjutnya sebagai musisi sesi. Saya belajar program studi PGCE di Universitas Huddersfield dan lulus pada tahun 2012.

Saya bertujuan untuk menjadikan Dyatmika sekolah terkemuka dengan musiknya di Bali. Saya berharap dapat memulai banyak ansambel baru, baik di Dyatmika sendiri maupun juga melibatkan siswa dari sekolah-sekolah lain di pulau Bali.

Saya berasal dari Oldham, Greater Manchester namun telah menghabiskan seluruh usia dewasa saya jauh dari kota asal saya dengan menetap di Inggris Selatan dan juga di Belanda untuk jangka waktu tertentu. Setelah mengajar di dua sekolah di Inggris, saya pindah ke Roma, Italia 5 tahun yang lalu untuk menduduki jabatan Kepala Musik Senior di St. George’s British International School – salah satu Sekolah Internasional terkemuka di Eropa – yang secara teratur menempati posisi 10 Sekolah Internasional top dunia.


Pak Kristo – Guru Agama Katolik

Setelah belajar di Sekolah Teologi Loyola,

Universitas Ateneo de Manila, Filipina pada tahun 2016, jurusan Teologi Katolik, dan memiliki pengalaman bekerja sebagai guru, saya berharap dapat bergabung dengan Komunitas Dyatmika. Saya juga meraih gelar Sarjana Filsafat Katolik dari Sekolah Tinggi Filsafat Katolik Ledalero, Nusa Tenggara Timur. Dengan segala ilmu dan pengalaman tersebut, saya berharap dapat memberikan yang terbaik yang saya miliki kepada komunitas Dyatmika sebagai Guru Agama Katolik.

Menyiapkan bahan ajar bagi siswa dan membantu siswa dalam mencapai perkembangan akademik dan iman yang baik, sehingga mereka dapat tumbuh dan menjadi pribadi yang lebih baik di masa depan.

Saya berasal dari Flores, Nusa Tenggara Timur dan pindah ke Bali pada bulan Juni 2016. Saya pertama kali bekerja di Coworking Space di Canggu dan kemudian mengambil pekerjaan paruh waktu sebagai guru Agama Katolik. Sungguh pengalaman yang luar biasa tinggal di sini dan menikmati keindahan mistis yang diberikan pulau ini kepada saya.

Cart
  • No products in the cart.