Pak Jonathan memiliki gelar Magister Kepemimpinan dan Manajemen Pendidikan dari University of Bath (UK) dan gelar Bachelor of Arts di bidang Pendidikan (Dengan Pujian) dari University of Exeter (UK). Dengan karir yang membentang selama hampir 30 tahun sejauh ini, beliau memulai karir mengajarnya di Inggris dan kemudian pindah ke luar negeri untuk mengejar peluang mengajar dan kepemimpinan di beberapa sekolah internasional bergengsi seperti di Filipina, Malaysia dan Indonesia. Setelah bekerja di sekolah-sekolah FOBISIA terkemuka selama bertahun-tahun, Jonathan sekarang memegang Keanggotaan Individu FOBISIA dan merupakan pendukung pembelajaran profesional berkelanjutan untuk semua staf.

Di waktu luangnya, pak Jonathan suka menjalani gaya hidup yang aktif dan bervariasi dengan berbagai minat. Beliau suka berselancar, bersepeda, bermain tenis, dan berenang. Pak Jonathan juga senang mendengarkan musik dan bermain gitar.

Ibu Tessa telah tinggal dan bekerja di luar Inggris sejak 2006, dan telah menikmati hak istimewa yang luar biasa untuk mengenal banyak anak dan keluarga mereka di seluruh dunia. Ibu Tessa percaya pada penghormatan identitas dan membangun hubungan yang bermakna sebagai cara untuk menciptakan komunitas yang aman untuk belajar dan rasa memiliki bagi semua orang.

Sebagai pembelajar seumur hidup, Ibu Tessa memegang gelar Magister dalam Pendidikan Pembangunan dan Pembelajaran Global dan dia disertifikasi untuk melatih guru dalam pendekatan linguistik fungsional terhadap bahasa. Selalu berusaha untuk memimpin dengan memberi contoh, dia berusaha untuk menumbuhkan kecintaan intrinsik terhadap pembelajaran pada semua siswa. Setiap anak memiliki perjalanan mereka sendiri menuju kesuksesan, dan Ibu Tessa bersemangat untuk mengajar secara adaptif untuk membantu mereka berkembang.

Di waktu luangnya, Ibu Tessa menikmati pilates, spinning, berjalan-jalan di alam, dan membaca. Dia juga suka minum kopi enak bersama teman-teman!

Bu Martini memiliki gelar Magister Pendidikan Bahasa Inggris dari Universitas Pendidikan Ganesha, dan karir mengajarnya berlangsung lebih dari 10 tahun di PAUD dan Sekolah Dasar. Bu Martini memulai karir mengajarnya dengan mengajar di sekolah dasar dwibahasa di Jimbaran, sebelum pindah ke Dyatmika sebagai Asisten Guru dan selanjutnya diangkat sebagai guru SD. Beliau mengambil bagian dalam program pertukaran guru ke Methodist Ladies College (Australia Barat) pada tahun 2017, di mana beliau mengamati praktik terbaik dalam program PAUD dan Sekolah Dasar mereka. Untuk memperkuat pemahamannya tentang Pendidikan Anak Usia Dini, beliau baru-baru ini mengambil kursus singkat dasar tentang pendidikan anak usia dini nasional dan menganggap pengembangan profesional berkelanjutan sebagai bagian penting dari menjadi guru yang baik.

Di waktu senggangnya, Bu Martini senang mendengarkan musik dan menonton film. Beliau juga suka memasak untuk keluarganya dan menghabiskan waktu berkualitas bersama keluarga di rumah.

Beliau mampu mencapai hal ini karena pemahamannya yang tajam akan kebutuhan para siswanya dan kemampuannya untuk memimpin dengan memberi contoh. Beliau sangat bangga dengan sikap belajar yang ditunjukkan siswa dari hari ke hari, serta dikembangkan oleh tim guru yang memiliki sikap sangat luar biasa terhadap pengembangan profesional berkelanjutan mereka.

Pak Jon memiliki gelar BSc di bidang Keuangan dan Sertifikat Pascasarjana dalam Pendidikan dari University of Bristol. Pak JonC juga telah berhasil menyelesaikan Kualifikasi Profesional Nasional bagi Kepemimpinan dari UCL, London. Pak Jon berkomitmen pada keunggulan akademik yang berfokus kepada hasil, dan percaya pada integrasi simbiosis antara pembelajaran siswa serta lingkungan budaya mereka. Bali telah menjadi rumahnya selama lebih dari satu dekade dan hal pokoknya sebagai pemimpin sekolah selama ini dipusatkan pada pendekatannya yang menyeluruh serta tercermin dalam karyanya pada Profil Pelajar Dyatmika.

Pak Jon senang menghabiskan waktunya di luar ruangan bersama keluarganya. Beliau juga suka bepergian, dan di waktu luangnya beliau adalah seorang pengendara sepeda dan peselancar yang handal.

Pak Ketut memperoleh gelar Magister Pendidikan dari Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) di Singaraja dan memperoleh gelar Sarjana Fisika murni dari Universitas Airlangga Surabaya, salah satu universitas terbaik di Indonesia. Setelah lulus, beliau memulai karir mengajarnya di Surabaya sebelum pindah ke Bali dengan bekerja sebagai dosen sebelum bergabung dengan Sekolah Dyatmika.

Di luar sekolah, beliau sangat aktif di masyarakat dan di waktu luangnya beliau menikmati berbagai jenis olahraga seperti sepak bola, berenang, dan bersepeda.

Sebelum bekerja di Dyatmika, Ibu Ami bekerja di dua sekolah internasional lainnya di Bali. Ibu Ami merasa senang hati dipilih sebagai Wakil Kepala Sekolah Nasional, karena hal ini memungkinkan beliau untuk mengimplementasikan ide dan memperkuat keterampilan kepemimpinannya.

Beliau sangat percaya bahwa terjalinnya hubungan positif antara semua anggota komunitas di sekolah akan menjaga dan meningkatkan motivasi dalam proses belajar-mengajar, baik bagi guru maupun siswa.

Di luar sekolah, Ibu Ami senang memasak, berenang, dan membaca. Beliau juga senang mengajak anak-anaknya mengeksplorasi berbagai kegiatan di luar ruangan. Namun momen paling berharga baginya adalah berkumpul dalam kenyamanan ruang tamunya untuk mendengarkan cerita anak-anaknya.

Dua tahun bekerja di dua institusi pendidikan telah memberinya banyak pengalaman baginya dalam mengelola kelas serta mempersiapkan siswa untuk ujian. Sebagai seseorang yang menyukai tantangan, Pak Gung Yudha ingin mencari pengalaman baru dengan bergabung di Sekolah Dyatmika sebagai guru Matematika. Sebagai seorang guru, Pak Gung Yudha percaya bahwa kunci keberhasilan mengajar adalah membangun hubungan yang terbina dengan siswa dan rekan kerja.

Dunia pendidikan merupakan lingkungan yang sangat dinamis, karena seorang guru harus mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman. Untuk itu, pak Gung Yudha berpartisipasi aktif dalam kegiatan pengembangan profesi di setiap kesempatan, baik kegiatan Pengembangan Profesional yang diselenggarakan oleh lembaga asing maupun lembaga pemerintah. Saat ini, pak Agung Yudha sedang menempuh pendidikan Magister Penelitian dan Evaluasi Pendidikan di Universitas Pendidikan Ganesha (Indonesia) dengan beasiswa penuh dari Kementerian Pendidikan Republik Indonesia.

Lahir dan besar di Bali, Pak Agung Yudha sangat mengapresiasi warisan budaya yang ada di Bali. Di sela-sela kegiatan mengajarnya, Pak Gung Yudha aktif terlibat dalam kegiatan adat. Baginya, hal terpenting dalam hidup adalah menemukan keseimbangan fisik dan mental. Untuk itu, beliau selalu menyempatkan diri untuk menghabiskan waktu luangnya dengan berjalan-jalan bersama keluarganya, bersantai di pantai, atau sekedar menghabiskan waktu berkebun di rumah.

Ibu Agnes lulus dari jurusan Pendidikan Fisika di Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Beliau memulai karirnya sebagai Guru Sekolah Menengah Pertama di Jakarta, sebelum bergabung dengan Dyatmika. Ibu Agnes menikmati kesempatan untuk berkembang secara profesional di Dyatmika, dan yang paling berkesan adalah ketika beliau dapat mengikuti program pertukaran guru di Melbourne Australia.

Ibu Agnes senang mendengarkan musik, menyanyi, dan menonton film. Beliau juga suka memasak, dan terutama mencoba resep baru.

Pada tahun 2012 Pak Agus melanjutkan studinya dengan memperoleh beasiswa Pendidikan Profesi Guru sebelum memulai karirnya sebagai guru Ekonomi di Sekolah Dyatmika. Beliau merasa sangat bangga dapat menjadi bagian dari Sekolah Dyatmika dengan komunitasnya yang luar biasa. Sebagai seorang guru, Pak Agus percaya bahwa apapun dapat dipelajari jika kita terbuka untuk beradaptasi.
Di luar sekolah, Pak Agus suka menghabiskan waktunya bersama keluarga dan berjalan-jalan.

Ibu Agung juga memiliki pengalaman sebagai pelatih literasi di Yayasan Literasi Anak Indonesia, Bali yang banyak bekerjasama dengan guru-guru untuk mengembangkan kegiatan membaca berimbang di sekolah-sekolah nasional di Bali.

Di waktu senggangnya, Ibu Agung menikmati memasak dan mencoba resep baru, berkebun, dan beraktivitas di luar rumah bersama keluarga.

Previously Andy has worked in the North East of England at a leading Catholic High school and in Asia at a top international school here in Indonesia. His previous positions include: a Leader of Teaching and Learning, Head of House and Head of English. Andy is a tech enthusiast, a Google Certified, an Apple Distinguished Educator, a Digital Citizenship Educator and is keen to continually develop an innovative approach to transform teaching and learning.

Outside of school, Andy enjoys playing a range of sports and also following the trials and tribulations of Newcastle United Football Club. Andy enjoys travel and the opportunities this allows for experiencing different cultures.

Selama satu dekade terakhir mengajar, Pak Ben telah mengajar di sekolah-sekolah di Cornwall, Inggris dan Indonesia. Sejak tahun 2015, beliau telah mengajar IGCSE dan A Level di bidang ICT/Ilmu Komputer, Bisnis dan Pendidikan Jasmani di Lombok. Beliau juga merupakan Wakil Kepala Sekolah selama berada di Lombok dan memiliki rekam jejak yang terbukti dapat meningkatkan hasil, memajukan sekolah serta memelihara kesejahteraan siswa.

Pak Ben adalah seorang pelari dan peselancar yang handal namun beliau juga menikmati semua cabang olahraga lainnya. Beliau telah bermain sepak bola dengan standar yang tinggi di Irlandia Utara sebelum pergi melanjutkan kuliah.

Her educational philosophy is very student centered with the view that all students are capable of being creative and can express themselves as artists. In her classroom, she provides students opportunities to create and solve artistic problems and to develop their own ideas independently in an environment where students feel at ease to take creative risks. She is very proud of the artwork created by Dyatmika students and often shares this in the art instagram account. This year, she hosted the first (post Covid) Dyatmika art exhibition at Komaneka gallery. She often organises art trips and workshops for art students to experience working alongside professional artists and to see art first hand in a gallery setting.

When not at school, Ibu Claire enjoys creating her own art in the form of portrait paintings using mixed media and oil paint. She also enjoys learning about new technology and is currently completing an online course in digital drawing. She is keen to participate in local art workshops to further develop her artistic knowledge and practical skills.

Kehidupan profesionalnya dimulai sebagai Sekretaris Direktur Institute of Tropical Disease, Universitas Airlangga, Surabaya. Sambil bekerja sebagai sekretaris, beliau juga menawarkan diri untuk mengajar anak-anak di lingkungan tempat tinggalnya dengan bekerja sama dengan pemerintah kota Surabaya. Selama masa pengajaran tersebut, Ibu Clara menemukan bahwa mengajarkan nilai-nilai moral kepada anak-anak akan membantu membangun karakter positif mereka di masa depan. Dari keyakinan ini, beliau memutuskan untuk menjadi guru di Dyatmika dan tidak pernah menoleh kembali ke masa lalunya.

Di waktu luangnya, Ibu Clara senang mendengarkan musik, menonton film, dan memasak.

Ibu Dayu adalah lulusan program dari Pendidikan Guru Universitas IKIP PGRI Denpasar (Bali). Sebelum memulai karirnya di Sekolah Dyatmika, beliau awalnya merupakan salah satu staf administrasi.

Ibu Dayu mencoba untuk tetap aktif dengan kegiatan Zumba, bermain dengan anak-anaknya dan menghabiskan waktu bersama suami dan keluarganya. Beliau juga suka mendengarkan musik dan memasak.

Sebelumnya Pak Agas bekerja sebagai seorang assistant departemen seni di sekolah international di Bali di mana dia senang bekerja sama dengan guru dan siswa dalam berbagai pertunjukan dan produksi.

Atas kecintaannya dalam pendidikan dan bahasa Asing,Ibu Dewi pernah menjadi pembicara pada konferensi internasional bahasa Prancis serta mempublikasinya jurnal akademik terkait penelitian kesusastraan bagi pengajaran bahasa Asing di tingkat universitas dalam Conference Internationale sur La Francaise( CIF). Selain menyukai kesusastraan, beliau sangat suka membaca buku, menulis,belajar bahasa Asing dan mengajar sehingga pernah menjadi relawan guru di waktu luangnya di NGO internasional terkait kepemudaan. Ibu Dewi juga terlibat dalam pengembangan kurikulum dan inovasi pembelajaran, beliau sangat percaya bahwa pendidikan adalah kunci untuk mengubah hidup dan membuka pintu-pintu kesempatan yang tak terhingga. Sebagai seorang pendidik, Ibu Dewi berkomitmen untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, menyenangkan, dan penuh semangat.

Ibu Dinia meraih gelar Magister pada tahun 2022 dari Universitas Pendidikan Ganesha. Beliau telah berpartisipasi dalam beberapa komunitas pendidikan yang unik dan menarik di berbagai tingkat kelas dengan populasi siswa yang beragam. Beliau percaya bahwa setiap anak membawa potensi besar dan keunikannya masing-masing.

Ibu Dinia suka menghabiskan waktu luangnya dengan membaca buku dan memasak. Beliau menikmati peran barunya sebagai seorang istri dan anggota masyarakat di rumah barunya di Klungkung.

Selain mempraktikkan keterampilan komunikasinya, beliau memperoleh keahlian tambahan selama periode ini yang kemudian membedakannya dari guru-guru lain dalam mengajar.

Ibu Elizabeth memulai karirnya di Dyatmika sebagai guru bahasa Inggris untuk kurikulum Nasional dan guru Bahasa Indonesia untuk program Cambridge. Beliau telah menyaksikan pertumbuhan sekolah yang indah ini dan murid-muridnya yang berbakat. Beliau mengapresiasi proyek-proyek bahasa kreatif yang telah dihasilkan para siswanya dalam bentuk cerita pendek, puisi, film pendek, poster, esai, iklan, dan banyak lagi. Ibu Elizabeth memiliki hasrat untuk menulis dan beberapa karyanya telah memenangkan penghargaan dari Radar Bali Literary Awards (sebuah puisi), PT Rohto Laboratories Indonesia (sebuah cerita pendek), majalah Femina (sebuah esai), dan Wanita Penulis Indonesia cabang Bali (sebuah monolog). Namun, momen yang paling membanggakan baginya adalah ketika murid-muridnya menunjukkan peningkatan dalam kemampuan bahasa mereka dan memberdayakan diri mereka sebagai pembelajar.

Waktu senggangnya dihabiskannya dengan menggambar, mendengarkan musik yang bagus, menjahit atau sekadar berjalan-jalan di pantai sekitaran Sanur lalu berenang bersama anjing pugnya – terkadang juga dengan suaminya juga.

Ibu Ellen menginisiasi proyek sosial yang terbukti memberikan dampak positif tidak hanya untuk siswa tetapi juga seluruh kontributor yang terlibat. Dia menyelesaikan pendidikan S1 dan S2 dalam bidang seni visual, spesifikasi subyek Produksi Film. Saat ini dia melanjutkan jenjang berikutnya yaitu S3 fokus terhadap permasalahan sosial yang kemudian diimplementasikan dalam sebuah film pendek.

Dia mampu berkolaborasi dengan tutor akademik, orang tua serta pihak-pihak lain untuk mendukung dan mengembangkan program yang memberikan manfaat untuk siswa. Ellen mempercayai bahwa kerja sama antara sekolah dan komunitas sangat esensial untuk kesuksesan proses pembelajaran.

Di waktu luangnya, dia menyukai bepergian atau jalan-jalan dan olahraga outdoor seperti bersepeda dan mendaki gunung. Ellen adalah orang yang aktif dan menikmati kelas-kelas group fitness.

Ibu Erni Hastuti lulus dari Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Selama 18 tahun pengalaman mengajarnya, Ibu Erni beruntung telah mendapatkan pengalaman bekerja dengan anak-anak dan staf tim Yayasan/Kunci tahap 1 dan 2 di berbagai sekolah. Beliau memulai karir mengajarnya sebagai Asisten Pengajar di Yogyakarta International School sebelum bergabung dengan Program Pertukaran Guru yang didanai oleh Australia Indonesia Institute. Hal ini memberinya kesempatan untuk meningkatkan keterampilan mengajarnya, dan juga mempelajari pengembangan kurikulum di lima sekolah dasar Australia yang terletak di wilayah Barat Daya Australia Barat.

Ibu Erni menyukai sastra dan cerita, terutama buku anak-anak. Ibu Erni Hastuti telah menulis buku anak-anaknya sendiri untuk Unicef, Yayasan Literasi Anak Indonesia dan Room to Read. Di waktu senggangnya, Ibu Erni suka menjadi aktif dan hidup sehat melalui berenang dan berolahraga. Beliau senang belajar tentang budaya serta bahasa lain, dan saat ini sedang mengeksplorasi bahasa Korea serta budayanya.

Ibu Indah adalah asisten lab yang disiplin dan kreatif, yang sangat percaya pada peningkatan pengalaman belajar siswa yang memungkinkan mereka untuk mencapai yang terbaik. Ibu Indah berkomitmen pada pekerjaannya, dan suka menghabiskan waktu luangnya dengan berjalan-jalan serta melakukan kegiatan kreatif.

Ibu Gabby berpengalaman dalam membantu siswa dengan motivasi dan keterampilan sosial mereka dan memiliki pengalaman menangani siswa berkebutuhan khusus, khususnya mereka yang mengidap sindrom Asperger. Sebelum bergabung dengan Dyatmika, beliau juga mendapatkan pengalaman bekerja dengan anak-anak melalui pembinaan Wushu dan memberikan berbagai pelatihan soft skill.

Baru-baru ini Ibu Gabby tertarik dengan Yoga dan bagaimana gerakan tubuh membantu menjadi lebih sadar dan mengelola tingkat stres.

Antusiasmenya terhadap alam dan alam terbuka mendorongnya untuk mengajar di berbagai tempat di Afrika, Eropa, dan Asia, di mana ia melibatkan siswa dalam studi lapangan dan proyek layanan masyarakat dalam program International Baccalaureate.

Setelah menyelesaikan Sertifikat Pascasarjana dalam Pendidikan (PGCE) di York St John University pada tahun 2014, Ibu Gemma telah mengajar di Inggris dan di sekolah-sekolah internasional bergengsi di Swiss. Dalam setiap perannya, ia telah memanfaatkan kesempatan untuk menumbuhkan agensi dan suara siswa, dengan menjabat sebagai kepala dewan sekolah dan koordinator literasi. Pengembangan profesionalnya berlanjut dengan Kualifikasi Profesional Nasionalnya dalam Kepemimpinan Menengah pada tahun 2021, dengan fokus pada penciptaan lingkungan pendidikan yang inklusif dan kolaboratif yang memungkinkan keterampilan bahasa dan minat siswa berkembang.

Di luar kelas, Ibu Gemma menemukan kegembiraan di alam, baik dengan melukis, membaca, atau terlibat dalam kegiatan petualangan seperti berkemah, memanjat, dan bermain ski. Ia menghargai waktunya sebagai sukarelawan dan memiliki ikatan yang kuat dengan komunitas penyelam, terlibat aktif dalam upaya konservasi laut dan layanan masyarakat.

Ibu Anggi menyelesaikan gelar Sarjana tahun 2024 ini di Universitas Pendidikan Ganesha. Beliau mengambil jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, semasa kuliahnya beliau aktif berpartisipasi dalam kegiatan organisasi mahasiswa dan sempat berpartisipasi dalam program pemerintah, sebagai relawan mahasiswa Program Kampus Mengajar yang membuat minat beliau dibidang pendidikan semakin besar. Sebelum memulai karirnya sebagai Asisten Guru di Dyatmika, Ibu Anggi berkesempatan untuk meningkatkan kemampuan kerja melalui program mahasiswa magang di Sekolah Dyatmika pada tahun 2023.

Di luar kegiatan akademiknya, Ibu Anggi aktif dalam oranisai kesenian desa yaitu tarian tradisional Bali. Untuk kegiatan indoor Ibu anggi memiliki ketertarikan dibidang seni, beliau kerap menggambar atau melukis untuk mengisi waktu luang. Untuk kegiatan outdoor, beliau suka menonton pertunjukkan seni musik, gym, bersepeda, dan sesekali berbelanja untuk quality time.

Ibu Hana memulai karir mengajarnya sebagai sukarelawan guru bahasa Inggris di sebuah panti asuhan di Jawa sebelum pindah ke Bali untuk bekerja di bidang pariwisata sebagai asisten pribadi, akuntan, dan desainer grafis. Setelah beberapa saat, beliau memutuskan untuk kembali ke bidang yang paling beliau sukai – pendidikan.

Sebelum bergabung dengan Dyatmika, Hana mengajar di sekolah internasional lain di Bali. Beliau aktif mengejar peluang pengembangan profesional dan menjadi salah satu pembicara pada seminar pendidikan yang diadakan di Bali.

Ibu Hana suka membaca dan menulis cerita serta puisi. Beliau merupakan salah satu penulis kumpulan cerpen berjudul “Aku (Tidak) Oke” dan buku puisi berjudul “Buku Untuk Dibaca di Kafe Kopi”. Beliau juga menulis cerita untuk dibacakan di salah satu radio Papua. Selain itu, Ibu Hana suka menyanyi, bermain gitar dan menonton serial horor.

Minatnya dalam mengajar dipelopori saat mengajar mahasiswa di University of Manchester sambil meraih gelar PhD nya di Teknik Kebakaran Struktural. Beliau menyadari bahwa beliau lebih memilih mengajar daripada melakukan penelitian, sehingga memutuskan untuk mundur dan mengikuti pelatihan kembali sebagai guru Matematika SMP/SMA. Ibu Helen memiliki gelar Magister Teknik Struktur dengan Arsitektur (gelar Kelas 1 dengan Kehormatan) dan Sertifikat Pascasarjana dalam bidang Pendidikan (Matematika Menengah), keduanya dari University of Manchester.

Saat tidak berada di sekolah Ibu Helen suka berjalan-jalan, berjalan kaki dan makan dengan porsi yang seimbang. Beliau biasanya mencoba menggabungkan kegemaran ini selama liburan sekolah dan beliau sering ditemukan mencicipi masakan lokal setelah berjalan-jalan di kota yang baru, baik di Indonesia maupun di luar negeri. Beliau sangat suka mengunjungi tempat-tempat baru di Indonesia; sejauh ini beliau telah mengunjungi 14 provinsi dan berharap untuk mengunjungi lebih banyak lagi provinsi di Indonesia.

Berasal dari Bali, Ibu Hindira lulus dari Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Undiksha di Singaraja, Bali. Beliau bekerja sebagai guru di Sekolah Dasar Nasional dan sebagai guru privat bahasa Inggris untuk orang dewasa dan anak-anak sebelum bergabung dengan Dyatmika.

Ibu Hindira suka mendengarkan musik dan menulis cerita untuk anak-anak. Beliau telah menulis dua buku untuk anak-anak di Papua Barat, yang bekerja sama dengan UNICEF dan LAI (Yayasan Literasi Anak Indonesia). Bu Hindira mencintai keluarganya dan senang menghabiskan waktu bersama putra-putrinya.

Disamping hal akademik tersebut, Ibu Ayu membawa suasana unik di kelas melalui tarian. Beliau antusias mempelajari tarian dari berbagai negara bukan hanya untuk pengalamanya namun untuk membawa perspektif tentang budaya lain ke dalam kelas.

Saat belajar di universitas, beliau mengambil pekerjaan paruh waktu dengan mengajar ekstrakurikuler terkait komputer yang berfokus pada Basis Data (Microsoft Office Access) dan Perakitan Komputer di almamaternya.

Karirnya di Dyatmika dimulai sebagai Guru TI, dan sejak itu beliau mengambil tanggung jawab lebih lanjut seperti menjadi ketua wali kelas dan kepala House. Sebelum memulai karirnya di Dyatmika, beliau menjadi sukarelawan sebagai guru bagi orang-orang berkebutuhan khusus di bawah yayasan sosial di kota kelahirannya.

Pak Gede adalah seorang penggemar bulu tangkis yang menyukai apa saja mengenai bulutangkis, termasuk menonton ulang setiap rekaman pertandingan profesional. Selama waktu luangnya, beliau bermain bulu tangkis setidaknya seminggu sekali. Beliau juga suka mendengarkan musik dan podcast, berjelajah dan berkebun.

Selama masa kuliahnya, ia aktif berpartisipasi dalam kegiatan kejuaraan kemahasiswaan dan terlibat sebagai mahasiswa pengajar dalam Program Kampus Mengajar. Pengalaman-pengalaman ini yang digunakan beliau untuk mengejar masa depannya. Sebelum memulai karirnya sebagai Asisten Guru di Dyatmika, Pak Andika juga berkesempatan untuk meningkatkan kemampuannya melalui program magang di sekolah SMA Negeri 2 Denpasar dan SMA Negeri  9 Denpasar pada tahun 2023. Di luar kegiatan akademiknya, Pak Andika juga aktif terlibat dalam berbagai kegiatan olahraga, seperti basket, sepakbola dan surfing. 

Ibu Icen sangat ingin mencoba hal-hal baru, terutama yang berhubungan dengan alam. Ia selalu menyempatkan diri untuk mendaki gunung atau berkunjung ke pantai-pantai yang ada di Bali. Ia meyakini bahwa pengalaman adalah hal yang paling berharga dan kita harus memanfaatkan waktu yang kita miliki untuk mendapatkan pengalaman positif sebanyak mungkin, agar bisa dibagikan kepada orang-orang di sekitar kita.

Pengalaman ini memperkuat minatnya di bidang pendidikan dan memberikan pemahaman mendalam tentang kebutuhan siswa di berbagai tingkatan. Ibu Cantika juga berkesempatan untuk meningkatkan keterampilannya melalui magang di Dyatmika sebagai bagian dari studinya di universitas. Di luar kegiatan akademik, Ibu Cantika menyukai creative writing, membaca, dan mendengarkan musik. Ia juga menikmati beberapa kegiatan outdoor yaitu jogging, berenang, bermain bulu tangkis dan berpergian untuk mendapatkan sudut pandang baru.

Ibu Indah memiliki perhatian yang mendalam terhadap anak-anak dan fokus dalam meningkatkan kemampuan mereka. Selain sebagai guru dan asisten guru dalam pendidikan anak usia dini, beliau juga telah mengajar musik kepada anak-anak, memperkenalkan mereka pada alat musik Indonesia. Di luar kegiatan pendidikannya, beliau senang terlibat dalam kegiatan seni seperti melukis dan membuat kerajinan tangan. Berkomitmen untuk memberikan pengalaman yang menyenangkan kepada murid-muridnya, beliau berupaya keras untuk membuka potensi penuh mereka di Sekolah Dyatmika.

Pak Irvandi adalah seorang guru Musik yang berpengalaman, yang telah mengajar di berbagai tingkat kelas Sekolah Dasar. Beliau pernah mengajar di berbagai sekolah di Jakarta, Bekasi, dan Sumatera, sebelum pindah mengajar di Sekolah Dyatmika di Bali. Pelajaran musik Pak Irvandi mempromosikan pendekatan yang berpusat pada siswa, yang mendorong partisipasi dan kesenangan siswa melalui pengalaman praktis.
Di luar pekerjaan mengajarnya, Pak Irvandi, istri dan kedua anak kembarnya menikmati berlibur di pantai, berenang bersama, pergi ke restoran di dekat rumah dan memakan makanan favorit mereka, bakso.

Ibu Isobel telah mengajar di berbagai sekolah di utara Inggris dan telah menghabiskan dua tahun terakhir mengajar kimia sebagai Kepala Sains di sebuah sekolah internasional di Bangkok, Thailand. Dia memiliki hasrat untuk membuat ilmu kimia mudah diakses dan menyenangkan bagi semua siswanya dan bersemangat untuk petualangan barunya bekerja di Dyatmika.

Ibu Jenny sangat antusias saat mengajar Bahasa Inggris sebagai bahasa kedua, sebuah mata pelajaran yang sangat disayanginya. Ia juga sangat menyukai pembelajaran berbasis penelitian, karena itu memungkinkan siswa untuk mengambil alih perjalanan pembelajaran mereka sendiri. Ibu Jenny sangat percaya bahwa pendidikan adalah perjalanan transformasional yang menekankan tidak hanya pada keunggulan akademis tetapi juga pada pengembangan holistik siswa, termasuk dimensi emosional, sosial, dan spiritual mereka.

Di luar kelas, Ibu Jenny merasa senang menjelajahi psikologi, menikmati kenikmatan kuliner, dan menghabiskan hari-hari santainya di pantai, di mana dia menemukan ketenangan dan inspirasi.

Karena ingin mencari tantangan baru, Ibu Jo kemudian pindah ke Tanzania di mana beliau menghabiskan 7 tahun berikutnya mengajar di sekolah internasional sebelum pindah ke Bali.

Ibu Jo percaya bahwa pembelajaran yang paling efektif terjadi di ruang kelas di mana siswa merasa aman dan didukung. Beliau berusaha untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk membantu menciptakan generasi muda yang berpengetahuan luas, yang dapat memberikan kontribusi berharga bagi komunitas mereka.

Ibu Jo adalah seorang pengembara yang rajin dan senang mengunjungi berbagai negara baru serta merasakan budaya dan makanan yang berbeda. Beliau juga senang memasak dan membaca.

Pak John memilih profesi guru karena beliau sangat percaya pada kekuatan pendidikan yang dapat mengubah kehidupan seseorang. Tujuan moral inilah yang memotivasinya dalam kehidupannya sehari-hari. Pak John percaya bahwa hubungan kolaboratif yang kuat akan menghasilkan pembelajaran terbaik, dan oleh karena itu Dyatmika telah terbukti menjadi tempat yang sempurna untuk bekerja baginya. Budaya inklusi dan dukungan membuat setiap harinya menyenangkan. Pak John sepenuhnya merangkul gagasan pembelajaran seumur hidup, dan saat ini beliau sedang menyelesaikan kualifikasi NPQSL bagi kepemimpinan senior.

Saat tidak bekerja, Pak John mencoba sepenuhnya memanfaatkan kehidupannya di pulau Bali. Beliau suka bersepeda di pegunungan, berlari di tepi samudera atau menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman-temannya di pantai Sanur.

Ibu Dian suka mengeksplorasi hal-hal baru. Dia selalu menyisihkan satu jam sehari untuk belajar bahasa baru dan saat ini terlibat dalam proyek pembuatan buku cerita anak serta proyek AIoT. Di waktu luangnya, Ibu Dian juga senang menonton film dan membaca Webtoon.

Ibu Meri memiliki gelar Magister Pendidikan Bahasa Inggris dari Universitas Pendidikan Ganesha. Beliau memulai karir mengajarnya ketika masih di universitas sebagai tutor kursus bahasa Inggris. Karena minatnya dalam mengajar anak-anak, beliau mulai bekerja sebagai Asisten Pengajar untuk kelas 2 dan 3 di Dyatmika dan sejak itu berpengalaman mengajar berbagai kelompok usia. Beliau merasa bangga dapat mengambil posisi mengajar, yang awalnya beliau lakukan sebagai guru EAL dan kemudian sebagai guru kelas SD. Ibu Meri gemar membaca dan memahami dampaknya bagi perkembangan anak-anak. Beliau suka membaca untuk anak-anak dan menerbitkan sebuah artikel tentang instruksi membaca berimbang untuk pelajar usia muda, yang beliau presentasikan di sebuah konferensi nasional.

Di luar sekolah, Ibu Meri merupakan seorang ibu yang penuh kasih yang selalu memberikan pendidikan dini terbaik untuk anak-anaknya di rumah. Di sela-sela waktu luangnya, beliau menikmati waktu terbaiknya menjadi seorang ibu serta terus menjelajahi berbagai tempat untuk memberikan pengalaman terbaik bagi keluarga kecilnya.

Ibu Nina lulus dari Universitas Pendidikan Ganesha dengan gelar Sarjana dan Magister dalam Pendidikan Bahasa Inggris. Sebelum bergabung dengan Dyatmika, ia mengajar di lingkungan pendidikan lain di Sanur dan Ubud.

Selain mengejar pendidikan, Ibu Nina adalah pembaca yang rakus yang menikmati berbagai macam buku. Ia juga memiliki hasrat untuk menggambar, memasak resep baru untuk keluarganya, dan menulis cerita pendek untuk anak-anak. Ibu Nina berkomitmen untuk memberikan kebaikan, pengetahuan, dan perhatian kepada semua anak.

Ibu Kelly sangat menyukai Seni Pertunjukan, Drama, Tari, dan Musik, dan dia senang bisa bekerja dengan anak-anak yang memiliki minat yang sama. Dia bertanggung jawab atas penciptaan dan pengarahan berbagai produksi yang sukses, dan dia sangat menyukai Teater Musikal. Ibu Kelly percaya bahwa tampil di depan penonton sangat penting dalam pengembangan pemain muda dan kemahirannya yang luar biasa dalam mengajar LAMDA telah membuat murid-muridnya sering meraih Penghargaan.

Di waktu senggangnya, dia senang menghabiskan waktu berkualitas bersama keluarganya di tepi laut dan pantai.

Ibu Trisna meyakini bahwa peningkatan wawasan pendidikan dan keterampilan mengajar sangat diperlukan bagi mereka yang berprofesi sebagai guru. Untuk alasan ini, beliau melanjutkan pendidikannya dengan mengambil program pelatihan guru dan menikmati berbagai kesempatan dalam pengembangan profesional.

Ibu Trisna bangga bekerja di Dyatmika dan akan terus mempromosikan bahasa Indonesia di sekolah dwi bahasa yang fantastis ini.

Pak Kev’s passion for History began when he himself was at school, and was nurtured further whilst completing a Bachelor of Arts Degree (Hons) in History, followed by a PGCE at the University of Birmingham. He has also successfully completed the National Professional Qualification for Headship at the Institute of Education, University College London.

In his spare time, Pak Kev enjoys playing and watching tennis and football, and is an avid supporter of Liverpool F.C. He also enjoys cooking, playing guitar, and has a passion for travel.

Ibu Lindsay adalah seorang guru berpengalaman dengan gelar First Class BSc (Hons) dalam Ilmu Biomedis (dengan Forensik) dari Manchester Metropolitan University; gelar PGCE in Sains dari Nottingham University, serta telah mencapai National Professional Qualification of Senior Leadership (NPQSL) dalam bidang pendidikan. Beliau telah bekerja secara profesional dalam industri farmasi dan secara klinis di lingkungan rumah sakit sebelum berkarir di bidang pendidikan. Ibu Lindsay telah bekerja secara aktif di University of Sussex dan University of Brighton selama bertahun-tahun (sebelum Dyatmika) dengan fokus pada perekrutan, pelatihan dan penilaian guru baru.

Di waktu luangnya, Ibu Lindsay menikmati gaya hidup aktif yang meliputi bermain AFL untuk Bali Geckos; tantangan F45 pagi hari; melakukan banyak petualangan sosial dan bepergian bilamana memungkinkan. Beliau juga suka berselancar (walaupun tidak begitu bisa melakukannya) dan menonton amat sangat banyak acara olahraga (UFC, Rugby, AFL, Sepak Bola-inipun hanya sebagian saja yang disebutkan). Beliau juga senang mendengarkan musik live dan sering dapat ditemukan di tempat konser di seluruh Inggris ketika beliau kembali ke sana selama liburan.

Ibu Lindy melihat dirinya sebagai penyedia yang mempromosikan kecintaan untuk belajar, menciptakan siswa yang percaya diri dan bertanggung jawab yang mampu membentuk masa depan mereka sendiri.

Ibu Lindy memiliki gelar Pascasarjana dalam bidang Pengajaran Anak Usia Dini dari Queensland University of Technology dan Gelar Kehormatan dalam Psikologi dan Sosiologi dari University of Tasmania. Lindy memulai karir mengajarnya di Sekolah Internasional di Vietnam sebelum pindah ke Bali untuk bekerja di Dyatmika. Beliau telah bekerja sebagai guru dan administrator tetapi kegemarannya adalah mengajar, terutama mengajar siswa cara membaca. Beliau tidak takut untuk mencoba hal-hal baru, yang memungkinkannya bertumbuh dan berkembang sebagai seorang guru.

Ibu Lindy menyukai snorkeling, membaca, dan merajut. Beliau menyukai semua binatang, terutama anjing dan kucing. Beliau secara tetap menjadi sukarelawan di Bali Animal Welfare Association, mengajak berjalan-jalan dan mencintai anjing dan kucing di sana, serta mencintai hewan peliharaannya di rumah.

Ibu Dewi lulus dari jurusan Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Undiksha di Singaraja (Bali). Dengan karir selama 20 tahun, beliau memulai karir mengajarnya sebagai Asisten Pengajar di Kennington Primary School di Bendigo – Victoria, kemudian mengajar siswa PAUD di TK Taman Rama, Denpasar Bali.

Menulis buku cerita anak merupakan hobinya yang juga berkontribusi pada kesuksesannya sebagai seorang guru. Beliau merasa terhormat karena telah berkesempatan untuk menulis buku untuk Unicef, Yayasan Literasi Anak Indonesia, Literacy Cloud dan Mari Membaca – The Asia Foundation. Salah satu bukunya berhasil meraih hadiah utama The Samsung KidsTime Authors’ Award 2016. Di waktu senggangnya, Ibu Dewi suka mendengarkan musik, membaca, dan menjalani kehidupannya sebagai anggota masyarakat Bali di desa.

Ibu Lusia lulus dari Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Sanata Dharma di Yogyakarta pada tahun 2002, dan mulai mengajar sebagai Asisten Pengajar di Yogyakarta International School. Selain mengajar di sekolah formal, beliau juga bekerja sebagai instruktur kursus bahasa Inggris di mana beliau mengajar bahasa Inggris untuk anak-anak dan orang dewasa.

Ibu Lusia senang menghabiskan waktu luangnya dengan membaca dan menyanyi. Kegemarannya membaca telah menginspirasinya untuk menulis buku anak-anak untuk Yayasan Unicef ​​dan Literasi Anak Indonesia. Beliau adalah anggota paduan suara dan senang berlatih teknik dan keterampilan menyanyi, senang bertemu orang baru dari berbagai latar belakang dan belajar lebih banyak tentang musik dengan cara yang menyenangkan.

Ibu Made senang mengajar, bekerja sama dengan siswa dan menyukai berbagai jenis olahraga. Beliau merupakan salah satu atlet pencak silat yang terpilih mewakili Indonesia di SEA Games sebelum mengalami cedera engkel. Beliau masih melatih seni bela diri dan bermain futsal setiap minggu. Di waktu senggangnya, Ibu Made suka menjelajah alam bersama keluarga dan teman-temannya, mendaki, memanjat dan berkemah. Beliau juga menikmati musik dan bisa bermain gitar dan drum. Beliau adalah drummer satu-satunya girl band di Bali selama masa sekolahnya. Keterampilan dan minatnya telah beliau gunakan untuk melatih klub pencak silat di sekolah, dan terlibat dalam ekspedisi Duke of Edinburgh serta band guru!

Ibu Maria tumbuh besar di Jersey di Kepulauan Channel dan belajar Musik di Universitas Oxford (Lady Margaret Hall), kemudian menyelesaikan PGCE-nya di University College London (UCL). Ia telah mengajar musik GCSE dan A-level di sekolah swasta dan negeri di London dan Brighton sejak 2014, serta baru-baru ini bekerja sebagai penguji A-Level.

Sebagai seorang musisi (bernyanyi, piano, perkusi, dan terompet Prancis), Ibu Maria memiliki pemahaman yang luas tentang berbagai instrumen dan genre. Ia telah tampil dalam berbagai ansambel dan konteks termasuk Vivamus Choir, Rhythms of the City Samba, dan Trinity Orchestra. Ia telah memimpin banyak paduan suara dan orkestra dalam berbagai konteks setelah bekerja dengan paduan suara kumuh LSM di Mumbai hingga memimpin paduan suara malam bergengsi di St Martin-in-the-Fields, London. Ia adalah komposer musik klasik kontemporer dan film yang produktif, dan musiknya telah dipentaskan di berbagai lokasi di Inggris dan Kepulauan Channel oleh musisi seperti BBC Singers, Illumina, Ensemble Isis, dan Acapella Brass.

Di luar sekolah, Ibu Maria juga gemar yoga, berenang, panjat tebing, dan belajar bahasa.

Ibu Yani percaya bahwa setiap siswa adalah pribadi yang unik, dan beliau berusaha untuk menciptakan lingkungan belajar yang ceria serta kondusif bagi para siswanya. Beliau juga telah mengikuti pelatihan untuk mengajar bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua untuk membantunya unggul dalam perannya tersebut.

Ibu Yani menyukai cerita dan telah menulis dua buah buku anak-anak selama kuliah. Adapun sehubungan dengan kecintaannya pada bahasa, beliau mempelajari bahasa Korea melalui musik dan film di waktu luangnya. Selain itu, hal yang paling beliau sukai adalah bercerita kepada putra dan putrinya.

Ibu Melissa telah menikmati karir yang sukses selama lebih dari 20 tahun, setelah mengajar semua kelompok usia dari PAUD sampai Kelas 6 di sekolah-sekolah Inggris dan Internasional di Filipina, Indonesia dan Malaysia. Beliau juga memiliki pengalaman dalam memberikan intervensi Kebutuhan Khusus dan mengajarkan Bahasa Inggris sebagai Bahasa Tambahan (EAL). Bu Melissa meraih gelar Master dalam bidang Pendidikan Internasional dari University of Sunderland, Inggris dan Sertifikat Pascasarjana dalam Pendidikan (PGCE) di samping memiliki kualifikasi mengajar dari negara asalnya, Filipina. Ibu Melissa juga pernah menjabat berbagai posisi kepemimpinan di berbagai sekolah, termasuk menjadi anggota Tim Kepemimpinan Senior Sekolah Dasar di sekolah sebelumnya. Sebagai pendukung kepemimpinan pendidikan, Ibu Melissa berkomitmen terhadap pembelajaran seumur hidup dan kolaborasi kolegial. Beliau senang berpartisipasi dan memberikan presentasi dalam konferensi pendidikan dan telah membimbing rekan-rekannya serta peserta pelatihan guru dari berbagai universitas di Malaysia dan Australia selama bertahun-tahun.

Minat lainnya Ibu Melissa yaitu membaca, bepergian, mempelajari tentang berbagai budaya dan bahasa, dan menari!

Ada satu alasan mengapa beliau memilih untuk mengajar pendidikan jasmani: bukan hanya karena beliau suka berolahraga, tetapi juga karena beliau berpikir bahwa itu merupakan salah satu cara utama untuk memiliki jiwa yang bahagia dan tubuh yang sehat. Sebagai seorang guru, Pak Michael percaya bahwa apapun dapat dipelajari. Beliau sangat bangga bisa menjadi bagian dari komunitas Sekolah Dyatmika yang luar biasa. Selain mengajar di Dyatmika, beliau merupakan anggota Organisasi Wasit Sepak Bola Indonesia dan Pelatih Sepak Bola Indonesia.

Di akhir pekan, Pak Michael menghabiskan waktu bersama keluarganya, bermain sepak bola, voli, dan berenang.

Selama waktu luangnya, beliau suka berlatih instrumen, mempersiapkan pelajaran, dan melakukan latihan olahraga sederhana.

Sebelum memenuhi kualifikasinya sebagai guru, Ibu Nadine bekerja pada program efisiensi energi nasional dengan pemerintah daerah dan LSM, dan memperoleh sertifikasi dari Institut Kepemimpinan dan Manajemen. Kualifikasi mengajarnya, Sertifikat Pasca Sarjana Pendidikan (Bahasa Inggris Sekolah Menengah), juga diperolehnya dari University of London.

Ibu Nadine memulai karir mengajar bahasa Inggrisnya di sekolah perempuan di London, di mana beliau kemudian menjadi Koordinator KS3, mengkurasi dan menyampaikan kurikulum yang sejalan dengan etos pendidikannya, yaitu mendorong siswa untuk memiliki harapan yang tinggi; memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkreasi dan menanamkan kecintaan membaca dan menulis bagi kesenangan. Sorotan karir mengajarnya meliputi: bekerja dengan penulis untuk menerbitkan antologi tulisan siswa; memegang sertifikasi pemimpin dan penilai Duke of Edinburgh, dan membawa Ubud Writers and Readers Festival dan The Handlebards (grup drama Shakespeare) ke Dyatmika.

Ibu Nadine menikmati kehidupannya di Bali bersama suami dan putrinya yang masih kecil – dengan cara bepergian, yoga, dan menari salsa bilamana memungkinkan.

Ibu Pami meraih gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Inggris dari Universitas Pendidikan Ganesha di Buleleng, Bali, dan lulus pada tahun 2019. Selama kuliah, beliau mengikuti banyak organisasi dan program kemahasiswaan yang bekerja sama dengan Simmon College dari Boston, AS. Selain itu, ibu Pami juga mengikuti program Pengajaran PAUD yang dilakukan di desa-desa kecil di Buleleng. Pengalaman-pengalaman ini menginspirasinya untuk mulai bekerja sebagai Asisten Pengajar di Dyatmika.

Ibu Pami menyukai kegiatan seni dan kerajinan termasuk menjahit, merias wajah, menggambar dan membuat aksesoris. Selain seni dan kerajinan, beliau juga senang membaca buku, jalan-jalan dan merawat hewan peliharaannya di rumah.

Ibu Putri lulus dari Universitas Pendidikan Ganesha pada tahun 2020, jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, tetapi memulai karirnya sebagai guru privat ketika beliau masih berada di semester 6. Setelah lulus, beliau melanjutkan karirnya sebagai guru les privat dan juga sebagai penerjemah. Sejak bergabung dengan Dyatmika, beliau menikmati menjadi Asisten Pengajar di Departemen Seni dan kelas Sekolah Dasar.

Ibu Putri suka menghabiskan waktu luangnya dengan menonton film aksi dan fiksi ilmiah. Beliau juga suka mendengarkan musik, membaca dan menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman.

Sebelum bergabung di Dyatmika, Ibu Duwi bekerja sebagai staff administrasi di Sekolah Lentera Kasih dan Lollypop Preschool di Kerobokan, Bali. Beliau juga bekerja sebagai tutor Bahasa Inggris di salah satu bimbingan belajar di Denpasar. Ibu Duwi juga memiliki pengalaman menjadi pembicara di beberapa seminar internasional tahun 2019 dan hasil penelitiannya juga telah dipublikasikan di salah satu jurnal terindeks.

Di waktu senggangnya, Ibu Duwi senang menonton film, membaca buku dan mendengarkan musik. Saat ini, Ibu Duwi sedang menikmati peran barunya menjadi seorang ibu dari bayi perempuan.

Ibu Alit memperoleh gelar D3 dari jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, sebelum memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Indonesia dari Universitas Mahasaraswati (Bali).

Di waktu senggangnya, Ibu Alit suka memasak makanan Indonesia atau Barat dengan mencari resep di Youtube. Beliau menikmati menghabiskan akhir pekan bersama keluarganya.

Bu Ade memiliki gelar Magister Pendidikan Bahasa Inggris dari Universitas Pendidikan Ganesha di Singaraja, Bali. Beliau memulai karir mengajarnya sebagai tutor kursus bahasa Inggris dan guru TK di TK Grand Bali Beach, Sanur. Bu Ade bergabung dengan Dyatmika sebagai Asisten Pengajar, sebelum diangkat sebagai Guru Sekolah Dasar. Salah satu sorotan karir bu Ade sejauh ini adalah kesempatan untuk menulis dan mempresentasikan artikel tentang strategi komunikasi guru di sebuah konferensi Internasional.

Bu Ade senang menghabiskan waktu luangnya dengan memasak, menyanyi, menari, dan yoga. Beliau suka pergi ke pantai, sungai atau sawah bersama keluarga kecilnya di akhir pekan dan hari libur.

Ibu Suniyasih lulus dari Universitas Pendidikan Ganesha pada tahun 2020 dengan meraih gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Inggris. Beliau memulai karirnya sebagai penerjemah dan guru privat bahasa Inggris sebelum bergabung dengan Dyatmika sebagai Asisten Pengajar.

Ibu Suniyasih senang membaca buku-buku tentang psikologi, kehidupan, dan romansa. Beliau suka mendengarkan musik, menonton film, mewarnai, memasak, dan pergi ke pantai

Ibu Yasni lulus dengan gelar Diploma Pendidikan Guru TK dari Universitas PGRI, Denpasar (Bali). Beliau kemudian melanjutkan studinya dan mendapatkan gelar Sarjana Konseling dari IKIP PGRI Denpasar. Setelah itu, Ibu Yasni memulai karirnya di Sekolah Dyatmika sebagai Asisten Pengajar Playgroup.

Ibu Yasni berusaha tetap aktif dengan melakukan Zumba dan bersepeda di waktu senggangnya. Beliau juga suka mendengarkan musik dan memasak.

Pada tahun ajaran 2023/2024, ibu Shandra diangkat menjadi Guru Kelompok Bermain di Sekolah Dyatmika. Sebelum bergabung dengan Sekolah Dyatmika, Ibu Shandra juga bekerja sebagai Guru untuk anak – anak ‘’toddler” selama 2 tahun. Ia dengan senang hati membawa pengalamannya mengajarnya dalam perannya sebagai guru di Sekolah Dyatmika.

Selain tugas mengajarnya, Ibu Shandra menikmati memasak dan menghabiskan waktu bersama keluarganya di waktu luangnya.

Ibu Ebi memiliki gelar Magister Pendidikan Bahasa Inggris dari Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) di Singaraja, Bali. Ketertarikannya pada anak-anak kecil dimulai ketika beliau melakukan penelitian untuk tesisnya di sebuah sekolah bilingual di Bali Utara, dan kemudian beliau bergabung dengan Dyatmika sebagai Asisten Pengajar sebelum pindah ke posisi guru.

Menjadi salah satu pembicara dalam konferensi CamTESOL tahunan ke-11 di Kamboja merupakan salah satu pengalaman paling berharga sejauh ini dalam karir mengajarnya. Di waktu senggangnya, bu Ebi suka menonton TV, memasak dan menikmati perannya sebagai seorang istri serta seorang ibu sekaligus.

Ibu Wisma meraih gelar Magister Pendidikan Bahasa Inggris dari Universitas Pendidikan Ganesha, Bali. Sebelum bergabung dengan Dyatmika, Ibu Wisma bekerja sebagai guru di salah satu sekolah swasta nasional.

Ibu Wisma senang menghabiskan waktu luangnya dengan membaca buku dan terkadang melakukan yoga bersama teman-temannya. Beliau suka bepergian ke setiap bagian dari pulau Bali dan seluruh Indonesia.

Ibu Utami telah berpartisipasi penuh dalam pengembangan program membaca di Sekolah Dyatmika. Beliau percaya bahwa mengembangkan budaya membaca dan kecintaan membaca di kalangan anak sangat penting dalam memberikan mereka wawasan tentang perkembangan mereka sendiri dan dunia.

Selama menjadi guru di Dyatmika, Ibu Utami mendapatkan pengalaman berharga sebagai penulis dan editor buku berjenjang dan buku cerita anak. Buku-buku yang beliau tulis dan kembangkan saat ini telah digunakan sebagai buku program membaca di sebagian besar sekolah dasar negeri di Indonesia. Beliau menjadi pembicara dan pelatih dalam berbagai program pelatihan pengembangan membaca bagi guru sekolah dasar secara nasional. Beliau menikmati kesempatan seperti ini, karena hal ini memungkinkan beliau untuk memberikan kontribusi besar pada proses belajar mengajar di luar Dyatmika.

Membaca novel dan menonton drama merupakan kegiatan yang beliau nikmati di waktu luangnya dan beliau merupakan ibu yang penuh kasih bagi putra dan putrinya yang masih remaja.

Ibu Olivia selalu tertarik pada binatang (terutama manusia!) dan perilaku mereka. Di kelasnya, Anda akan menemukan diskusi yang antusias tentang keajaiban otak manusia, dan lingkungan belajar yang kolaboratif dan kohesif. Dia adalah promotor psikologi positif dan senang mengorganisir kegiatan untuk memelihara kesehatan mental yang baik. Dia menganjurkan untuk menjadi sukarelawan untuk menemukan dan mengembangkan bakat, pengetahuan, dan kepercayaan diri siswa.

Di waktu luangnya, Ibu Olivia suka berlari, membaca, dan memasak. Hasratnya adalah menjelajahi tempat-tempat baru, melihat hewan di lingkungan alaminya (baik di darat maupun di air) dan mengalami semua yang ditawarkan dunia ini! Dia bersemangat untuk belajar lebih banyak tentang budaya Indonesia, Bahasa Indonesia dan – yang terakhir namun tidak kalah pentingnya – masakan Bali!

Beliau telah mengajar di beberapa sekolah dengan kondisi lingkungan dan sosial ekonomi yang luas, dan telah memperkaya kemampuannya untuk beradaptasi dengan baik terhadap perubahan. Keyakinannya bahwa sekolah hendaknya menjadi tempat yang aman, produktif namun menyenangkan telah diperkuat selama beberapa tahun terakhir sehubungan dengan beralihnya pengajaran tatap muka ke pembelajaran daring selama pandemi berlangsung.

Pak Philis memperoleh gelar BSc (Hons) di bidang Ilmu Lingkungan dari The University of Sheffield pada tahun 2000, dan menyelesaikan kualifikasi PGCE setahun kemudian di institusi yang sama. Setelah menyelesaikan dua tahun pertamanya mengajar di sebuah sekolah komprehensif di kota kelahirannya di Birmingham, beliau ditawari kesempatan untuk pindah ke Sulawesi, Indonesia, untuk menjalankan ekspedisi konservasi dan penelitian bagi mahasiswa Sixth Form dan Universitas. Pada tahun 2006 beliau kembali ke Birmingham setelah mendapatkan pekerjaan pastoral di sebuah sekolah menengah yang sangat besar. Pada tahun 2013 beliau membawa keahliannya mengajar Geografi dan keterampilan bimbingan akademik ke Hanoi, Vietnam, di mana beliau tinggal selama 4 tahun sebelum meraih kesempatan untuk pindah ke Bali dan mengajar di Dyatmika, di mana beliau sekarang menetap dan merasa nyaman.

Di waktu senggangnya, Pak Philis suka bekerja di kebun, menikmati berjalan panjang dengan anjingnya, Reggie, dan menonton film. Beliau adalah seorang musafir yang selalu tak sabar menantikan petualangan berikutnya!

Ibu Philippa memiliki gelar BSc (Hons) dalam Ilmu Lingkungan dari Inggris, kemudian beliau memulai karir mengajarnya di Cornwall di mana beliau bekerja di Sekolah Kebutuhan Pendidikan Khusus (SEN) untuk siswa yang memiliki kesulitan berkomunikasi. Ini merupakan pekerjaan yang memberikan tantangan besar tetapi imbalan besar pula, dan yang membuatnya berhasil menyelesaikan kualifikasi SENCO-nya.

Ibu Philippa memulai karir mengajar internasionalnya di Lombok, Indonesia, di mana beliau mengajar siswa Kelas 5 dan 6 dengan kurikulum Cambridge International serta memegang posisi Koordinator SEN selama 6 tahun terakhir. Ibu Philippa mencintai Indonesia dan semua yang ada di dalamnya, termasuk menjelajahi pulau Bali yang indah.

Di luar kelas, Ibu Philippa menikmati Muay Thai dan yoga, serta berjalan-jalan di pantai bersama kedua anjingnya. Beliau berharap dapat meningkatkan Bahasa Indonesianya serta menjadi juru masak yang lebih baik!

Ibu Frisika sangat tertarik dengan Matematika dan Sains dan senang mengajar mata pelajaran ini kepada siswa. Dia juga menikmati kesempatan untuk berkolaborasi dengan guru dan anggota komunitas sekolah lainnya dalam acara dan kegiatan apa pun di luar kelas.

Shela meraih gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Inggris dari Universitas Pendidikan Ganesha. Beliau memulai karirnya dengan mengajar les privat sebelum pindah ke Dyatmika sebagai Asisten Pengajar.

Selain di dunia pendidikan, Ibu Shela memiliki minat yang amat besar dalam kegiatan lingkungan. Pada tahun 2018, beliau menyelenggarakan acara tahunan ‘Bali Biggest Clean-Up’ oleh Bye-Bye Kantong Plastik di Singaraja. Terkadang di akhir pekan, Ibu Shela menjadi sukarelawan untuk kegiatan bersih-bersih pantai bersama Trash Hero. Beliau juga mendukung gaya berpakaian ramah lingkungan dengan mengenakan kembali dan mengubah kegunaan pakaian. Untuk keseimbangan serta stabilitasnya, beliau aktif melakukan yoga dan meditasi. Beliau juga suka mendengarkan musik dan membaca buku.

Ibu Riski sangat percaya bahwa setiap orang memiliki karakternya sendiri dan seni adalah salah satu cara mereka untuk mengekspresikannya. Ia sangat meyakini kutipan dari Pablo Picasso yang menyatakan bahwa setiap anak adalah seorang seniman.

Ibu Riski menemukan inspirasi untuk karyanya dari dunia di sekitarnya dan menikmati berbagi passion-nya dengan para siswa. Terkadang Ibu Riski juga menikmati mendengarkan musik dan menonton konser. Musik rock, musik daerah, dan klasik adalah favoritnya.

Ibu Ratih menyelesaikan pendidikan S1 jurusan Pendidikan Bahasa Inggris dan lulus dari Universitas Pendidikan Ganesha. Ia memulai karir di bidang pendidikan sebagai guru privat Bahasa Inggris. Seiring perkembangan karirnya, Ia bekerja sebagai asisten pengajar pengganti sementara di Sekolah Dyatmika selama beberapa waktu di berbagai kelas.

Ibu Ratih suka menghabiskan waktu luangnya dengan mendengarkan musik, bermain gitar, dan mempelajari hal-hal baru. Ia juga sangat senang mempelajari berbagai bahasa.

Perjalanannya dalam dunia pendidikan ditandai dengan pengalaman yang beragam, termasuk bertugas sebagai Kepala Mata Pelajaran di Departemen Bahasa Inggris sebelum bergabung dengan Dyatmika. Peran-peran ini telah membekalinya dengan wawasan berharga dalam pengembangan kurikulum, strategi pembelajaran, dan teknik keterlibatan siswa.

Di luar dunia akademis, beliau adalah seorang pelancong yang gemar dan penyuka film, menemukan inspirasi dan pengayaan dalam menjelajahi budaya-budaya baru dan narasi-narasi sinematik. Pengalaman-pengalaman ini memperkaya pembelajarannya, memungkinkannya untuk membawa relevansi dunia nyata dan pandangan global ke dalam kelas.

Ibu Riski sangat percaya bahwa setiap orang memiliki karakternya sendiri dan seni adalah salah satu cara mereka untuk mengekspresikannya. Ia sangat meyakini kutipan dari Pablo Picasso yang menyatakan bahwa setiap anak adalah seorang seniman.

Ibu Riski menemukan inspirasi untuk karyanya dari dunia di sekitarnya dan menikmati berbagi passion-nya dengan para siswa. Terkadang Ibu Riski juga menikmati mendengarkan musik dan menonton konser. Musik rock, musik daerah, dan klasik adalah favoritnya.

Sejak 2005, Pak Sam telah mengajar di Eropa, Afrika, dan Asia, dengan masa jabatan di Indonesia sejak 2010. Ia datang ke Dyatmika dari Sekolah Ciputra di Surabaya, tempat ia mengajar Bahasa Inggris dan Sastra Inggris kepada siswa dari Kelas 7 – 12. Pak Sam sangat menganjurkan untuk menciptakan lingkungan yang aman, mendukung, dan menarik bagi para pelajar, yang memungkinkan mereka untuk berjuang meraih keberhasilan.

Hobi Pak Sam meliputi memasak, kegiatan luar ruangan, dan menjelajahi tempat-tempat baru.

Ibu Sarah tertarik pada Dyatmika karena etosnya yang kuat untuk mendidik siswa demi menciptkan dunia yang lebih baik, posisi Dyatmika dalam komunitas pengajar lokal dan internasional, dan keinginan beliau untuk mengajar siswa yang memiliki berbagai kesempatan belajar, baik di dalam maupun di luar kelas secara luas. Beliau senang melihat Dyatmika ‘hidup kembali’ setelah pandemi, dan membawa para siswanya dalam ekspedisi Duke of Edinburgh serta mengatur perjalanan internasional untuk murid-muridnya.

Di waktu luangnya, Ibu Sarah senang bepergian baik di dalam negeri maupun luar negeri, menjalani gaya hidup aktif dengan mengikuti crossfit, mendaki, mendayung kayak, dan banyak kegiatan alam lainnya. Beliau merasa sangat beruntung dapat menyebut Bali sebagai rumahnya.

Perjalanannya di bidang pendidikan dimulai di Banten, di mana ia memberikan kontribusi yang signifikan sebagai koordinator sukarelawan untuk sebuah yayasan nirlaba. Yayasan ini memiliki komitmen yang kuat untuk memberdayakan masyarakat yang kurang mampu melalui pendidikan dan peningkatan keterampilan.

Setelah masa jabatannya yang berdampak di Banten, Pak Suko mengambil peran sebagai Kepala Sekolah di Mentawai. Dalam peran ini, beliau menunjukkan kemampuan kepemimpinan yang luar biasa dan dedikasi yang tinggi terhadap pendidikan. Komitmennya untuk mendorong pertumbuhan pendidikan tetap teguh ketika ia pindah ke Papua, di mana ia menjabat sebagai Wakil Kepala Sekolah, yang semakin mengasah kemampuan administratif dan kepemimpinannya.

Dalam peran terakhirnya, Pak Suko bergabung dengan sebuah sekolah internasional di Bali sebagai Kepala Departemen Bahasa Indonesia. Dalam posisi ini, beliau tidak hanya memimpin departemen tetapi juga mengajar Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Pertama. Pengalamannya yang luas dan semangatnya yang tak tergoyahkan untuk pendidikan telah membawanya ke posisinya saat ini di Sekolah Dyatmika, di mana ia terus menginspirasi para siswa dan pendidik.

Di luar kelas, Pak Suko sangat menyukai olahraga bulu tangkis. Beliau juga bermain gitar di waktu luangnya. Selama tinggal di Bali, beliau memanfaatkan sepenuhnya pantai-pantai yang indah, sering menghabiskan akhir pekannya untuk menikmati lingkungan yang tenang. Beliau juga senang membaca buku dan minum kopi di waktu senggangnya.

Dengan pengalaman mengajar di UEA, Thailand, dan Malaysia, Pak Tom membawa perspektif global ke Dyatmika. Pengalaman ini memberi Pak Tom pemahaman yang baik tentang berbagai metode pengajaran, perbedaan budaya, dan strategi untuk mendukung setiap pelajar.

Di luar kelas, Pak Tom menyukai olahraga, bermain kriket dan sepak bola sesering mungkin. Semangat ini tidak hanya membuat belajar menjadi menyenangkan tetapi juga mengajarkan keterampilan penting seperti kerja sama tim dan disiplin.

Pak Tom percaya bahwa setiap siswa berhak mendapatkan masa depan yang cerah dan ia senang merayakan pembelajaran dan pertumbuhan pribadi bersama para siswanya.

Di luar sekolah, Pak Bowo senang berjalan-jalan bersama keluarganya, bermain tenis, bulu tangkis, dan basket.