Saya ucapkan banyak terima kasih dan selamat kepada semua pihak yang telah terlibat dalam HBL (Home-based Learning). Ketika berbicara dengan siswa maupun dengan staf dan orang tua di beberapa lokakarya, saya biasanya merujuk pada frasa “Pembelajaran seumur hidup”. Saat ini merupakan contoh momen yang sempurna bagi kita untuk mempelajari keterampilan yang baru dan mengadaptasi apa yang sekarang telah kita anggap normal. Pembelajaran Berbasis Rumah tentu saja memiliki berbagai masalahnya sendiri. Namun, yang membantu kita semua berhasil melewatinya baik dalam peran sebagai siswa, guru maupun orang tua adalah kenyataan bahwa kita tahu secara global bahwa kita tidak sendirian. Ini bukanlah sesuatu yang hanya terjadi di Pulau Bali saja. Setiap hari Senin pagi, ketika saya bertemu orang tua yang mengambil ‘paket belajar’ anak mereka dan terkadang saya juga bertemu dengan siswa, hal tersebut mengingatkan saya bahwa pada masa-masa isolasi ini kita sebenarnya tetaplah sedekat dulu dan masih senantiasa mendukung satu sama lain. Terima kasih.
Term ini tentu saja merupakan Term yang sulit. Saya tahu banyak dari kita yang masih menghadapi kenyataan bahwa Ibu Lia sudah tidak bersama kita lagi. Saya ingin menyampaikan kepada Anda semua bahwa keluarga Barton di Kanada benar-benar merasa amat tersentuh oleh pesan, foto, dan gambar yang kami kirimkan kepada mereka. Saya tahu betapa teramat sulitnya perasaan kita karena kehilangan Ibu Lia dalam keadaan seperti ini. Kita seharusnya bisa mengenang Ibu Lia bersama-sama, namun kita belum bisa melakukannya. Saya, seperti kebanyakan dari Anda, masih memikirkan beliau setiap hari. Ibu Lia pasti akan merasa sangat bangga khususnya dengan Kelas 4 dan 5, jika tahu bagaimana para siswanya telah beradaptasi dengan HBL dan berupaya terus melakukan dan mencoba yang terbaik. Kami semua merindukanmu Ibu Lia. Tetapi menurut saya semua orang tahu bahwa Ibu Lia akan selalu bersama kami.