Dari tanggal 27 sampai 29 April 2020, Kelas Bahasa Inggris Ibu Nadine di Kelas 9 menyampaikan analisis puisi secara terperinci dan mendalam mulai dari ‘Plenty’ karya Isobel Dixon hingga ‘Sonnet 29’ karya Edna St Vincent Millay. Melalui pemahaman dan interpretasi yang menyeluruh, Kelas 9 menggunakan pikiran kreatif mereka dalam mencari koneksi dan konotasi tersembunyi dalam puisi-puisi yang indah itu.
Menurut saya pribadi, kerja sama tim saya amat teratur. Kami berbagi pendapat dengan terus terang dan menangani masalah kami dengan cara berfungsi bersama sebagai sebuah tim. Kami berbagi tugas secara merata antara satu sama lain, menawarkan bantuan kepada anggota kami yang membutuhkan bantuan dan bersikap optimis.
Dengan menganalisa ‘Sonnet 29’, kelompok saya menemukan masalah kekasih tersiksa yang rumit namun ditulis secara halus oleh Millay. Suasana pedih dan melankolis dalam puisi tersebut menyampaikan perasaan kasihan, empati, dan kerinduan yang kuat.
“Puisi ini sangat menenangkan,” komentar Valerienne, anggota kelompok kami, yang lebih lanjut menjelaskan bahwa dia merasakan “… puisi ini mengingatkan kita bahwa tidak apa-apa untuk merasa emosional asalkan hal tersebut dapat diantisipasi.”
Melalui persiapan dan penyampaian presentasi puisi-puisi tersebut, ada banyak keterampilan yang saya rasa telah berhasil saya kembangkan. Namun demikian, saya merasa seolah-olah keterampilan komunikasi dan kepemimpinan saya yang paling meningkat. Berbicara dengan rekan-rekan saya dan mengatur kesepakatan kerja, tenggat waktu dan kompromi telah meningkatkan kepercayaan diri saya dalam menyuarakan pendapat saya dan menunjukkan ketidak akuratan dalam kerja kelompok kami. Saya bersyukur karena memiliki rekan-rekan kerja dan guru yang sabar dan suportif.